Mengenal Rabies Kucing, Penyakit Kucing yang Berbahaya untuk Manusia
Apakah itu rabies yang dikatakan berbahaya untuk kucing dan juga manusia? Rabies adalah salah satu virus yang bisa menginfeksi semua jenis hewan yang memiliki darah panas termasuk kucing dan juga manusia, meski penyakit rabies tergolong berbahaya namun ada beberapa spesies yang memiliki resistensi (ketahanan) tinggi terhadap penyakit ini secara alami.
Rabies menyerang otak dan juga sumsum tulang belakang pada kucing dan manusia serta semua hewan mamalia. Ketika kucing dan manusia terkena rabies dan memiliki tanda atau gejala rabies maka hampir semua kasus berakhir dengan fatal atau membahayakan kondisi dari penderita rabies.
Dikatakan bahwa rabies telah dikenali dan dideskripsikan terjadi sejak 2300 SM (Sebelum Masehi). Rabies sudah sangat menyebar luas di berbagai negara didunia ini, hampir semua negara terpengaruh oleh rabies bahkan semua benua pernah mengalani rabies di wilayahnya kecuali Australia dan Antartika.
Kebanyakan negara yang bebas rabies adalah pulau, negara ini memiliki undang undang karantina yang sangat ketat untuk mencegah beberapa penyakit atau virus agar tidak masuk ke hewan yang ada di negara tersebut. Beberapa hewan peliharaan yang bisa diberikan vaksin rabies seperti anjing dan kucing akan lebih mudah dalam proses karantina namun juga harus memenuhi persyaratan tertentu.
Gejala Rabies Kucing
Gejala kucing rabies tidak akan langsung tampak dalam waktu dekat setelah terinfeksi, gejala yang terlihat akan membutuhkan waktu lumayan lama sampai berbulan bulan dan juga bisa sangat bervariasi dalam perkembangannya. Sebagian besar kucing rabies akan mengalami gangguan sistem saraf pusat, tanda yang paling mudah dilihat adalah perubahan sifat yang sangat mendadak atau kucing lumpuh tanpa sebab dan terus memburuk seiring bertambahnya waktu.
Dalam penelusuran dikatakan tidak ada tes yang akurat untuk mengetahui rabies pada kucing yang masih hidup ketika gejala rabies belum muncul. Tes antibodi Fluoresen adalah tes yang paling akurat untuk rabies kucing, namun tes ini hanya dapat dilakukan ketika kucing sudah mati. Masa Inkubasi rabies kucing bisa mulai dari satu minggu hingga setahun lebih sebelum aktif, ketika virus rabies aktif maka gejala akan terlihat dengan cepat dengan tanda yang paling terlihat adalah perubahan perilaku kucing.
Perubahan perilaku kucing yang terkena rabies bisa meliputih berkurangnya nafsu makan secara mendadak, terlihat ketakutan dan juga gugup, kucing menjadi lebih mudah marah dan kejang mendadak (Hipereksitabilitas). Kucing akan lebih suka menyendiri dari biasanya, sifat agresif yang dimiliki kucing akan lebih meningkat dan berubah menjadi ganas.
Kucing yang biasanya memiliki ketakutan akan sesuatu akan terlihat menjadi tidak takut dengan hal tersebut ketika gejala rabies sudah nampak, hal ini bisa terlihat dengan melihat perilaku kucing yang aktif. Kucing yang biasanya aktif pada malam hari akan terlihat lebih aktif di siang hari dan juga sebaliknya.
Baca Juga : Macam Macam Penyakit Kucing
Menurut informasi, ada dua jenis rabies yang terjadi pada kucing dan juga hewan lainnya. Rabies yang ganas adalah sindrom anjing gila, kucing yang terkena jenis rabies ini akan sangat mudah tersinggung dan bisa agresif menyerang menggunakan cakaran atau gigitan jika ada provokasi. Kucing akan terlihat cemas namun waspada dengan pupil mata yang melebar, pada fase ini kucing tidak akan memiliki rasa takut pada obyek lain (Kucing, Manusia dan Hewan Lainnya).
Selanjutnya adalah bentuk rabies Paralitik atau Bisu, kucing yang mengalami jenis rabies ini akan mengalami kelumpuhan otot tenggorokan dan juga rahang. Kucing akan sering mengeluarkan air liur dengan jumlah banyak dan tidak bisa menelan makanan, kucing atau hewan lain yang terkena dampak juga bisa mengalami kehilangan kontrol otot yang sama.
Rabies ini tidak membuat kucing menjadi ganas dan berusaha menggigit, orang yang memeriksa atau memberi kucing obat melalui mulut tanpa menggunakan pengaman seperti sarung tangan bisa terinfeksi. Seluruh rabies dari yang ganas atau bisu akan mengalami kelumpuhan yang berkembang pada seluruh tubuh dan akan mati dalam beberapa jam setelah terjadi.
Penyebab Rabies Kucing
WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia memiliki peraturan ketat untuk mengendalikan penyakit atau virus rabies pada anjing, tentunya dalam hal ini juga berlaku untuk kucing dan beberapa hewan lain yang beresiko besar terkena rabies. Program pendaftaran hewan peliharaan termasuk kucing juga dilakukan untuk menjalankan program ini, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang sering dilaporkan banyak terkena rabies, untuk itu pemberian vaksin rabies kucing menjadi hal yang sangat penting.
Beberapa hewan yang terkena gigitan oleh mamalia liar yang tidak bisa ikut dalam pengujian akan dianggap terkena rabies. Karnivora dan kelelawar liar memiliki resiko tinggi dalam penyebab rabies karena beberapa hewan ini sering ditemukan pada tempat yang terkena rabies. Anjing, kucing yang tidak diberikan vaksinasi rabies akan dikarantina jika diketahui menggigit hewan lain, karantina ini akan berlangsung selama 10 hari dan jika ada tanda yang muncul maka akan dilakukan eutanasia untuk pengujian lebih lanjut.
Baca Juga : Distemper Kucing yang Mematikan
Eutanasia adalah pencabutan kehidupan hewan (dalam hal ini kucing atau hewan yang diduga terkena rabies) dengan cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan sedikit rasa sakit karena alasan medis atau pencegahan terhadap sesuatu seperti virus. Eutanasia sering dilakukan dengan memberikan suntikan yang mematikan.
Rabies tidak bertahan lama diluar tubuh kucing, ketika kucing rabies menggigit kucing atau hewan lain, air liur akan masuk kedalam lapisan bawah kulit dan menyebabkan rabies pada hewan yang terkena gigitan, Proses ini bisa terjadi pada semua hewan melalui gigitan atau terkena air liur hewan yang terinfeksi.
Penanganan Rabies Kucing
Ketika gejala rabies sudah muncul pada kucing, maka tidak ada penanganan atau pengobatan yang bisa dilakukan. Apabila gejala rabies kucing sudah terlihat maka hampir bisa dipastikan kucing akan mati dalam perkembangannya. Hal yang paling sulit diketahui adalah penyebab rabies menginfeksi kucing kita, jika kita mengetahui kucing kita digigit hewan yang terkena rabies mungkin masih ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Baca Juga : Vaksin Lengkap Kucing
Dikatakan penggunaan vaksin anti rabies pasca gigitan merupakan salah satu cara mengobati kucing rabies meski ada kemungkinan tidak berhasil. Pemberian vaksin ini bertujuan untuk menghentikan perkembangan infeksi rabies akibat gigitan dengan memasukkan antibodi terhadap virus. Antibodi ini hanya akan efektif jika virus rabies belum menyebar ke dalam sistem saraf kucing, namun jika sudah menyebar ke dalam saraf maka kemungkinan gagal bisa terjadi.
Pencegahan Rabies Kucing
Vaksinasi Rabies adalah kunci pencegahan utama pada virus ini. Semua hewan peliharaan termasuk kucing yang ada dirumah perlu diberikan vaksin untuk mencegah terjadinya penyebaran virus rabies yang tidak diinginkan, tentunya saran vaksinasi pasti sering kalian dengar entah itu dari dokter hewan atau sesama pecinta kucing di kota kalian.
Dengan memberikan vaksin rabies pada kucing, selain melindungi kucing dari infeksi kita juga mencegah penyebaran rabies. Hal yang perlu diingat adalah jangan pernah berurusan dengan hewan liar dengan tingkah laku yang aneh seperti ciri rabies diatas karena bisa berbahaya untuk diri kita sendiri dan kucing kesayangan dirumah.
Penularan Rabies Kucing
Penularan rabies yang paling sering terjadi adalah melalui gigitan dari kucing atau hewan yang terinfeksi, sedangkan penularan melalui air liur sangat jarang terjadi karena sangat sulit untuk air liur masuk ke dalam tubuh hewan lain jika tidak melalui gigitan. Ketika kucing menggigit hewan lain maka air liur akan masuk melalui luka tersebut dan membuat virus akan berada dalam tubuh hewan yang terkena gigitan, virus ini akan bertahan lama dengan waktu yang tidak bisa ditentukan sampai gejala muncul.
Kucing adalah hewan peliharaan yang paling sering dilaporkan untuk kasus rabies di Amerika Serikat, jumlah kasus pada kucing ini melebihi jumlah kasus anjing rabies pada setiap tahun dimulai sejak 1990. Meski begitu penularan tidak hanya melalui hewan peliharaan seperti anjing dan kucing saja, namun juga bisa melalui hewan liar lain seperti Rakun, Kelelawar, dan beberapa hewan lain.
Rabies bisa sangat berbahaya untuk kucing dan juga manusia, virus ini bisa menyebabkan kematian dan bisa menyebar dengan cepat jika tidak dicegah semaksimal mungkin. Untuk itu bagi kalian semua yang memiliki kucing, jangan lupa untuk memberikan vaksin lengkap untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Demikian mengenai rabies kucing, semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk semuanya.
Belum ada Komentar untuk "Mengenal Rabies Kucing, Penyakit Kucing yang Berbahaya untuk Manusia"
Posting Komentar