Feline Viral Rhinotracheitis pada Kucing
Feline Viral Rhinotracheitis (FVR) atau juga biasa disebut dengan Virus Rhino kucing merupakan virus yang menginfeksi paru paru kucing atau saluran pernapasan bagian atas. FVR disebabkan oleh Felid Alphaherpesvirus 1 (FeHV-1) dari famili Herpesviridae, FVR sering disebut juga dengan Flu pada kucing dan sering dikaitkan dengan Coryza (Mirip dengan Snot Ayam) dan Pneumonia kucing meski memiliki gejala yang berbeda.
FVR bisa ditemukan dimana mana dan bisa menyebabkan penyakit pernapasan yang serius untuk kucing, virus kucing lain yang bisa menyebabkan masalah pernapasan pada kucing adalah Calicivirus. Kedua virus kucing ini sering dikaitkan karena memiliki kesamaan dalam masalah pernapasan kucing, namun sebenarnya kedua ini merupakan virus yang berbeda.
Menurut informasi dalam penelusuran, sejarah FHV-1 diisolasi pertama kali pada seekor kucing dan itu terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1958. FVR merupakan virus yang sangat menular, bila kondisi semakin parah maka bisa menyebabkan pneumonia dan juga bisa menyebabkan kematian pada kucing terutama kucing yang masih kecil.
Semua keluarga kucing sangat rentan terhadap FVR, hal ini tidak hanya terjadi pada keluarga kucing kecil (Kucing Peliharaan) namun juga pada keluarga kucing besar (Singa, Harimau, Dll). Fakta tersebut dibuktikan dengan adanya singa yang terkena Radang Otak (Ensefalitis) akibat FHV-1 di Jerman.
Gejala Rhinotracheitis pada Kucing
Kucing yang terjangkit FVR biasanya memiliki gejala khas yang terlihat, antara lain adalah :
- Kucing batuk
- Kucing demam tinggi
- Kucing kehilangan nafsu makan
- Kucing lemah lesu
- Berat badan kucing berkurang
- Kucing pilek (Flu)
- Hidung kucing tersumbat
- Kucing bersin bersin
- Mata kucing memerah
- Mata kucing terlihat mengering
- Mata kucing bengkak dan berair disertai adanya kerak pada kelopak mata kucing
- Kucing mengedip berlebihan
Pada kasus tertentu gejala radang kornea juga bisa dialami oleh kucing, hal ini membuat kucing lebih suka berada di tempat yang lebih gelap dan suka menggosok mata dengan kakinya. Pada kucing hamil, keguguran bisa terjadi dan bila tidak keguguran maka ada resiko anak kucing yang ada dalam janin bisa terkena radang paru-paru.
Penyebab Rhinotracheitis pada Kucing
Feline Rhinitracheitis atau FVR adalah sering menyerang kucing bersama dengan Feline Calicivirus dan menyebabkan flu pada kucing, hal ini bisa dialami oleh semua kucing termasuk kucing dewasa, namun anak kucing yang masih kecil lebih rentan terkena virus ini.
FVR disebabkan oleh Feline Herpes Virus (FHV), gejala yang ditimbulkan mirip dengan gejala kucing yang sedang flu atau seperti yang sudah disebutkan diatas. Ketika kucing terjangkit biasanya masa penyembuhan akan lumayan memakan waktu, bisa mencapai 4 hingga 7 hari, untuk kasus yang lebih parah bisa memakan waktu hingga berminggu minggu.
Kucing yang terjangkit pada saat masih kecil atau usia dini pada kucing bisa beresiko mengalami kerusakan jaringan hidung dan juga peradangan hidung (Sinus) secara permanen. Kucing yang terlihat sehat masih bisa membawa virus herpes padanya, ketika kucing positif terkena FHV-1 (Herpes) kucing ini masih bisa mengalami gejala yang mirip dengan FVR (Rhino) namun belum tentu disebabkan oleh FVR.
Baca Juga : Virus Calici pada Kucing
Ketika kucing sudah pernah terjangkit FVR maka kucing akan menjadi pembawa virus, namun virus tersebut dalam posisi yang tidak aktif. Sebagian kucing yang menjadi pembawa bersifat laten (Tersembunyi) yang berarti virus ini masih berada dalam tubuh kucing namun belum aktif, ketika kucing mengalami suatu hal tertentu seperti stress maka bisa menyebabkan virus tersebut menjadi aktif kembali.
Kucing stress tersebut bisa menularkan kembali virus ini karena virus tersebut sudah aktif, sebagian besar kucing akan mengalami gejala infeksi ketika virus kembali aktif. Meski begitu ada juga kucing yang tidak mengalami gejala FVR walaupun virus dalam tubuhnya sudah aktif, hal inilah yang paling ditakutkan karena kucing yang terlihat sehat dan tanpa gejala ini bisa menularkan virus kepada kucing lainnya.
Penanganan Rhinotracheitis pada Kucing
Penanganan pertama ketika kita mengetahui ada kucing yang terjangkit virus ini adalah dengan memisahkan kucing dengan lainnya, berikan kenyamanan pada kucing tersebut dan jangan sampai membuat kucing stress. Berikan ruangan yang bersih dengan sirkulasi udara yang baik, makanan dan minuman yang cukup serta bersihkan bagian hidung, mata dari kotoran yang ada.
Pemberian antibiotik untuk kucing juga diperlukan supaya kucing tidak mengalami infeksi tambahan yang dapat memperparah kondisi kucing, selain itu memberikan obat tetes mata kucing dan juga salep mata kucing bisa mengurangi penyakit mata yang diderita.
Lysine juga dapat diberikan untuk mengganggu berkembangnya virus dalam tubuh kucing, selain itu juga membantu untuk meningkatkan nafsu makan kucing sehingga bisa membantu proses penyembuhan kucing jika terkena FVR.
Berikan perawatan pada kucing untuk mengurangi hal terkait virus ini seperti yang sudah disebutkan diatas, dengan melakukan hal tersebut maka kita sudah meringankan beban pada kucing yang terinfeksi. Kalian harus tanggap dalam menanganinya, jika tidak ada resiko penyakit akan semakin parah dan bahkan bisa membahayakan nyawa kucing.
Pencegahan Rhinotracheitis pada Kucing
Pencegahan yang bisa dilakukan dan berkaitan dengan kegiatan harian adalah dengan menjaga kebersihan kandang kucing peliharaan kita, virus ini bisa dicegah dengan pemberian desinfektan pada daerah kandang kucing. Ketika sudah ada kucing yang terinfeksi maka semprotkan desinfektan pada daerah kucing tersebut.
Selama pemberian desinfektan mengenai daerah yang terkontaminasi maka ada kemungkinan kucing bisa terjaga dari virus, Benda seperti perlengkapan makan minum kucing harus direndam dengan desinfektan selama beberapa menit, bila kalian masih merasa kurang bersih maka penggunaan air panas juga bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Ketika sudah membersihkan area kandang yang menurut kalian terkontaminasi jangan lupa untuk membersihkan diri sendiri mulai dari tangan dan bagian tubuh yang lain supaya kalian tidak jadi pembawa virus untuk kucing kalian.
Pemberian vaksinasi adalah pencegahan utama supaya kucing terhindar dari virus rhino dan herpes, berikan vaksinasi pada anak kucing kalian karena kucing yang masih kecil sangat rentan sekali untuk terjangkit virus.
Baca Juga : Vaksinasi Kucing Peliharaan
Memberikan vaksin tidak hanya mencegah virus Rhino namun juga beberapa virus lainnya seperti Calici dan Panleukopenia. Kucing yang sudah divaksin akan lebih kuat dalam menghadapi virus, meski masih bisa terjangkit namun kucing bisa sembuh dengan sendirinya atau hanya membutuhkan perawatan kecil untuk pulih karena daya tahan tubuh kucing untuk virus tersebut sudah kuat.
Apakah Rhinotracheitis Menular ke Manusia
Virus Rhinotracheitis merupakan virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas pada kucing, tentunya kita sebagai pemilik kucing juga akan merasa khawatir apakah virus ini bisa menyerang kita atau tidak. Dikatakan bahwa infeksi dari virus Rhinotracheitis hanya menular ke sesama kucing saja.
Penularan virus kucing pada manusia sangat jarang terjadi, selain itu sudah banyak jenis virus pada kucing yang tidak bisa menular ke manusia. FVR yang menyerang saluran pernapasan kucing terkadang bisa diperparah oleh bakteri lain, bakteri lain inilah yang perlu dipertanyakan.
Dalam penelusuran informasi terkait Virus Rhinotracheitis ini ada yang berpendapat bahwa bakteri yang berperan memperparah kondisi kucing tersebut ada banyak, ada kemungkinan salah satu bakteri bisa menular ke manusia. Meski secara pribadi saya belum pernah mendengar mengenai hal ini namun kita juga harus hati hati untuk mengantisipasinya.
Penularan Rhinotracheitis pada Kucing
Ketika kucing terinfeksi FVR maka biasanya kucing memperlihatkan gejala infeksi dalam 2 sampai dengan 5 hari (Masa Inkubasi), dalam masa ini kucing bisa menularkan virus kepada kucing lainnya. Infeksi virus yang sudah aktif kebanyakan akan berlangsung selama 10 sampai dengan 20 hari namun bisa juga lebih dari itu.
Feline Rhinotracheitis atau FVR bisa menular dari kucing yang terinfeksi pada kucing lainnya melalui kontak langsung sesama kucing dan juga bisa melalui perlengkapan yang digunakan oleh kucing seperti kandang kucing, tempat makan dan minum kucing, dan perlengkapan lain yang digunakan oleh kucing yang terinfeksi.
Kotoran kucing dan juga air liur kucing bisa menjadi media penyebaran virus, jika kondisi kandang atau litter box kucing tetap lembab. Untungnya hal ini jarang terjadi karena air liur dan kotoran kucing bisa mengering dalam waktu yang tidak lama, ketika sudah mengering maka virus yang terkandung didalamnya akan ikut mati.
Bakteri dari virus yang menyentuh tangan atau organ lain biasanya bisa bertahan efektif sekitar setengah jam, sedangkan pada perlengkapan yang digunakan oleh kucing bisa bertahan beberapa jam tergantung kondisi yang ada, jika kondisi lembab maka bakteri akan tetap bertahan pada perlengkapan tersebut jika tidak dibersihkan.
Semua kucing beresiko untuk terinfeksi virus FVR, namun kucing yang masih kecil atau kucing yang memiliki penyakit bawaan bisa memiliki kondisi yang lebih parah dari kucing normal. Berikan vaksinasi untuk kucing supaya kesehatan kucing lebih terjamin, selain itu menjaga kerbesihan kandang juga harus dilakukan setiap hari. Memiliki kucing yang sehat adalah keinginan semua orang yang memelihara kucing, jadi bijaklah dalam merawat kucing kalian. Demikian mengenai Feline Viral Rhinotracheitis pada kucing, semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk semuanya.
Belum ada Komentar untuk "Feline Viral Rhinotracheitis pada Kucing"
Posting Komentar